Senin, 15 April 2013

TABIR ILMU TRI TUNGGAL (kejawen)

Pada dasarnya tri tunggal yang berasal dari  muntilan itu tak sesulit yang pikiran kita pikirkan.

yah untuk mengawali edisi kali ini, mari mulai memahami tembang di bawah ini:

tak uwisi gunem iki
niyatku mung aweh wikan
kebatinan iku akeh lire
lan gawat kaliwat-liwat
mulo dipun prayitno
ojo keliru pamilihmu
lamun mardi kabatinan


tembang di atas memiliki arti sebagai berikut...
aku akhiri pembicaraan ini
niatku hanya ingin memberi tahu 
kebatinan itu bermacam-macam
dan artinya sangatlah gawat
maka itu berhati-hatilah
jangan kau salah memilih
kalau ingin belajar ilmu kebatinan

untuk melaju ke tahap yang lebih dalam, yuk kita pahami dulu tembang di atas
okeeee kita mulai 
tembang tersebut memceritakan nasihat seorang pinisepuh kepada mereka yang mau belajar ngudi kaweruh ilmu kebartinan.
sekiranya kita perlu pahami bahwa ilmu kejawen ini adalah ilmu yang luhur dan sangat kaya akan makna.
yang bertujuan baik untuk menciptakan keharmonisan dan menuju hidup hakiki atau sejati.
karena ilmu kebatinan itu berbahaya, maka manuasia terlebih dulu harus menguatkan rasa hatinya akan tuhan supaya tak salah jalan dan goyah waktu perjalanan mencari ilmu tersebut.
notodiri mbangun cipto roso lan karso.... yang bisa menguatkan dasar mental manusia dan membentengi diri dari godaaan jin dan setan saat hendak belajar ilmu kebatin yang tentunya godaan itu akan sangat berat bahkan yang sudah mguasai ilmu kebatinan tersebut.
maka kita perlu menguatkan hati yang bersih seperti yang disebut noto iman ing manah supoyo tan keno godaning jin lan setan....

yupppp lanjut ke tujuan kita   cekidot.....
pertama ilmu jawa itu tak sesusah yang kita semua pikirkan,,, semuaa itu akan simpel dan tak akan serumit apa yang kita lihat jika dasar hati kita telah terbentuk oleh iman yang terlahir dalam hati kita karena pendekatan diri kita terhadap sang maha pencipta.
oke yang di maksud tak sulit itu jika yang mereka paham bukan hanya cara kuno saja dan kolot yang bisa digunakan untuk membentuk ilmu tersebut...
dijaman sekarang in, adalh jaman yang sudah sangat maju dan berbagai alat yang ada dan tercipta di jaman kita ini bisa digunakan sebagai alat untuk mempercepat proses belajar...
bukan sepertiu jaman kakek kita dulu maka sekarang audio pun bisa berfungsi mempertajam penglihatan batin kita...
seperti doa yang direkam dan di play terus2an sehingga kita kan mendengar dan lama kan hafal dengan hal tersebut dan tak secara kita pelajari maka kita akan memahami  apa arti dan makana doa tersebut
bahkan sampai kodham yang sinergi dengan doa tersebut akan menampakan diri dan akan berguna dalam melanjutkan dalam belajarr ilmu kebatianan,,,,.
janganb salah dan jangan kau terlalu kolort sehingga level ilu tersebuut pun tak akan menjadi sempurna dan bahkan akan berbalik menjatuhkan diri kita...


yahhhh kita ke muntilan disana ada suatu tempat yang di yakini sebagai tempat suci seperti halnya kabah beserta halnya air zam zam yang mereka klaim keluar dari sumur mereka yang disebut sumur jalatunda...
yah mungkin ini jadi koreksi kita sebaiknya jangan sampai terbutakan oleh jin dan setan sehingga menganggap sesuatu yang dimiliki orang lain maka kita juga memilikinya..
coz ilmu itu ada batasannya dan setiap orang pasti akan beda tingkatan...
bila disana di haruskan tuk bisa berkomunikasi langsung dengan Tuhan maka orang tersebut baru di anggap lulus....
tapi perlu kita pahami bahkan bagii Nabi dan Rosul saja mereka berkomunikasi lewat  malaikat yang di utus Sang Pencipta....
seperti halnya kita bertemu dengan kaisar, raja , maupun presiden saja diharuskan lewat ajudannya dulu bahkan bagi pejabat yang setingkat bagi mereka 
ilmu jawa itu sederhana jika kita tahu hidup itu adalah mengatur hati....itu saja maka 
dengan hanya mendekatkan diri secara biasa dengan Tuhan kita akan secara langsung peka terhadap hal kebatinan..... tentu saja dengan level yang berbeda..
kalau di muntilan itu bersumber dari kitab keraton jogja dan menurut saya sudah sangat jauh berubah dan agak berbelok... dari kitab aslinya..
jika kitab asli berguna utanma untuk membersihkan diri dari dosa2 kita sehingga mendapat ampunan Tuhannn
maka yang di muntilan ini sudah berubah fungsi dan 7an utam untuk mencari ilmu kebatinan yang diharapkan akan dapat mengantar mereka kehadapan tuhan langsung tanpa perantara....
ahhhh dah ah sambung besok    capek ni ngetiknya  coz di muntilan tuh tercipta 4 dunia dan 3 tingkatan maka akan sangat banyak yang harus di bahas sedangkan tangan saya dah capek sekian dulu ya besok lanjut dengan kitab aslinya yaitu SASTRA JENDRA PANGRUATANING DIYU

Sabtu, 10 November 2012

gempa dan meletusnya merapi 1867 versi keraton jogja

LINDHU GEDHE LAN KURDANING MERAPI ING TAHUN 1867

Ana kadadeyan lindhu kang awit saka Gunung Merapi Kurda, pinengetan ing tanggal 10 juni 1867 ing wanci esuk jam 04.30 nganti horeg mau marambah kaping pindho, kang sarambahan an rong sekon, ngaso sawentara rong sekon, banjur horege saya banter suwene ana 70 sekon terus-terusan, trumprap lindhu mau ing kutha Ngayogyakarta anjalari karusakan gedhe, akeh bangunan-bangunan lanomah-omah padha ambruk, miturut cathetan kala samana kang nemahi tiwas ana udakara 326 wong jawa, dene bangsa liya kayata Tionghoa 50,bangsa eropa ana 15, dene kang tatu jawa ana 376, Tionghoa ana 13, lan bangsa Eropa ana 10.
Yen kataksir jaman semana marga saka lindhu ana f. 672.000,- (nem atus pitung puluh loro ewu rupiah) utawa gulden. Kapitunan Kagem Ngarsa Dalem  Kanjeng Sultan ana f. 336.000,- (telung atus telung puluh ewu rupiah), dene

pepatih Dalem ana f. 40.000,- (patang puluh ewun rupiah), Kanjen Gusti Pangeran Adipati Paku Alam f.15.000,- (lima las ewu rupiah).
Luwih-luwih ing pasar gedhe, omah kang rusak ana 1.166 wuwung, prasasat siji bae ora ana kang slamet, wong kang tiwas ana 190,kang tatu ana 135, dene pasareyan pasar gedhe uga nemahi karusakan.
Semana sawise ana Kanjeng Sultan VI kadherekake Tuwan Resident Bosch tindhak mirsani papan-papan kang nandang karusakan. Tugu ( wiite paal) kang adage let sadhela lan adeging nagari Ngayogyakartabing tahun: 1755 kabangun Ngarsa Dalem Ingkang Sinuwun HB.I. bentuke tugu kkui gilig kang ngemu surasa "Golong gilig" kang mawa werdi manunggaling tekad Ratu lan kawulane kang angukuhi lan angrungkebi sarta ambangun, mula kawentar sinebat paal putih, amarga katerak lindhu  saengga tugu mau rusak  kari sepertelon udakara 8 meteran.
Sawise ngalami rusak kurang luwih saka 20tahun, saka dhawuh Dalem Ngarsa Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HB.VII ing tahun 1889 tugu mau pinugar, gatra anya. ora kaya gatra kang lawas samengko gatra persagi ing bagian ngisor rai papat saya munggah saya cilik, lan wewangunan lancip  pucuke, tugu mau dhuwure  udakara 12 meteran, rampunging ambangun pinengetan tanggal 3 oktober 1889 kaparingan pegetan sengkalan " WIWACARA HARJA MANUGGALING PRAJA" tahun 1819 jawa.

Sabtu, 19 Mei 2012

KAMPUNG JAWA DI BANGKOK THAILAND

Jika anda orang Jawa dan sedang berkunjung ke Bangkok, sempatkan berkunjung ke Kampung Jawa. Kampung Jawa ini terletak di daerah Sathorn. Dengan naik BTS dari National Stadium anda bisa memilih Silom line, atau jika memang perjalanan anda menggunakan BTS Sukumvit line anda bisa pindah melalui interchange station di Siam Chit.


Belilah tiket ke Surasak untuk single trip. Dan dari Surasak Station anda tinggal menuruni tangga lalu berjalan ke arah soi atau gang pertama di sebelah kiri. Sampailah anda di perkampungan orang-orang keturunan Jawa di Bangkok, Thailand.
Asal mula komunitas Jawa di Thailand

Pada pertengahan abad ke-19, tepatnya pada masa kependudukan jepang di indonesia saat itu.Banyak sekali orang-orang Jawa yang dijadikan romusho oleh Jepang. Mereka dipaksa untuk melakukan kerja rodi. Mereka di pekerjakan membangun jembatan, jalan dan rel kereta api dan lain-lain. Mereka dipaksa kerja tanpa kenal waktu dan tentu saja tanpa upah bahkan makan dan minum pun hanya sekedarnya saja. Tidak hanya di negaranya atau di daerahnya sendiri, mereka juga dikirim ke pulau lain bahkan ke negara lain sehingga tak heran bahwa sekarang ada beberapa komunitas Jawa di beberapa negara di belahan dunia ini. Termasuk yang ada di Bangkok, Thailand ini.

Awalnya komunitas Jawa di sana cuma 5 orang asli dari Jawa, Bapak Ahmad Aska (84 tahun) adalah keturunan Jawa tertua di Kampung Jawa dari 5 bersaudara yang telah dikaruniai 11 orang putra/i tersebut. Ayahnya, Aska Bin Roso, adalah pekerja yang berasal dari Kendal Jawa Tengah yang dipekerjakan oleh Jepang ketika Perang Dunia II yang terkenal dengan peristiwa pengeboman rel kereta api oleh sekutu di Kanchanaburi. Sekitar 100.000 ribu orang tewas dalam pembangunan rel kereta yang menghubungkan Thailand dengan Burma/Myanmar kala itu.
Beberapa keturunan jawa di sana ada yang bisa berbahasa jawa atau juga berbahasa indonesia tentu saja dengan logat thailand.

Masjid Jawa (Jawa Mosque)

Di kampung Jawa ini terdapat masjid yang bernama Jawa Mosque, masjid ini terletak di jalan Rome Nam Khaeng 5. Seperti halnya di Jawa, di samping masjid ini terdapat pekuburan muslim yang luasnya sekitar 2 hektar.

Bedhug Jawa pun masih tetep ada, yang menurut keterangan dari pengurus masjid usianya sama dengan usia masjid yaitu sekitar satu abad lamanya. Namun tidak setiap waktu sholat bedhug ini dibunyikan. Ya, karena sudah ada pengeras suara, dan mereka pun bebas mengumandangkan adzan ketika waktu sholat tiba. Masjid ini dilengkapi dengan jam digital yang akan berbunyi jika waktu sholat tiba.

Di depan masjid terdapat madrasah, yang digunakan untuk belajar agama Islam. Bangunan madrasah ini berlantai dua dengan ruangan terbuka. Anak-anak dan remaja di sekitar masjid belajar di madrasah ini dari jam 7 hingga jam 9 malam tiap harinya. Mereka berumur dari mulai 7 hingga 16 tahun. Persis kehidupan kampung di sekitar masjid di Pulau Jawa. Di masjid ini sering digunakan sebagai tempat mengikrarkan syahadat sebagai tanda seseorang telah masuk Islam. Bahkah sekaligus sebagai tempat Ijab Qabul warga kampung jawa,bahkan warga thailand sendiri yang telah masuk agama islam.

Disamping masjid berseberangan dengan jalan, akan ditemui pekuburan muslim. Pekuburan ini telah menampung lebih dari 1000 makam dengan luas sekitar 2 hektar.


Kampung  Jawa

Rumah-rumah disekitar masjid Jawa ini pun persis perkampungan kauman yang ada di Pulau Jawa. Jalan sempit, lebar hanya sekitar satu meter. Di kanan kirinya terdapat rumah yang berpagar cukup tinggi. Masing-masing rumah mempunyai halaman yang cukup asri dengan luas sekitar 10-20 meter persegi seperti halnya di  jawa.

Dalam kampung Jawa ini tidak hanya dihuni oleh keturunan Jawa, penduduk asli Bangkok juga tinggal di sekitarnya. Namun dari gaya bangunan rumah, kita bisa membedakan mana yang keturunan Jawa dan mana yang bukan. Seperti yang sudah saya sebutkan tadi rumah keturunan Jawa biasanya masih berupa rumah kayu dua lantai tapi bukan rumah panggung. Baik lantai satu maupun lantai di atasnya tertutup dinding kayu. Keturunan Jawa hampir semuanya muslim sehingga simbol-simbol keislaman nampak jelas di rumahnya. Paling tidak ada satu kaligrafi yang terpampang di rumahnya. Memang orang Thailand suka simbol-simbol keagamaan, sehingga muslim Thailand kemudian juga menampilkan simbol-simbol keislaman mereka di rumah maupun di kendaraan.


Tradisi jawa

Di kampung Jawa ini di huni oleh keturunan Jawa yang ketiga. Walaupun hanya beberapa dari mereka yang masih bisa bahasa Jawa namun beberapa tradisi Jawa masih mereka lakukan. Misalnya tradisi kenduren, tiga hari, tujuh hari setelah ada yang meninggal masih mereka lakukan.

Jika ramadan tiba, kegiatan pengajian disertai dengan takjilan diselenggarakan setiap hari. Jadi kalau bulan puasa sesekali anda bisa berbuka di sini. Jangan khawatir, beberapa makanan atau kue juga kental dengan tradisi jawa, kue cucur misalnya masih bisa ditemui disini. Juga es cao juga masih dijajakan oleh penjual makanan keliling di sekitar kampung.

Ternyata di Kota Metropolitan Bangkok ini komunitas Jawa ini masih eksis dengan budayanya.


Sumber : jalanasik.com

Kamis, 17 Mei 2012

TABLET MURAH

Candi Asu Situs ini terletak di komplek Candi Sengi. candi yang diperkirakan peninggalan dari kerajaan mataram kuno itu adalah Candi yang beraliran hindu. Candi ini dibangun sekitar abad ke-8M. Serta di sekitar candi tersebut di temukan patung Lembu Nandi, yaitu kendaraan dewa siwa. selain itu juga terdapat dua buah prasasti yang belum terlalu jelas apa arti dari tulisan yang berada di sana. Yang baru diketahui hanya soal tahun didirikannya candi tersebut. # Pemberian nama Candi belum diketahui secara pasti untuk apa candi ini dibuat dan namanya saat dibuat dahulu. Candi ini disebut candi asu karena di dekat candi tersebut ada patung lembu nandi yang sudah usang sehingga wujudnya sekarang mirip dengan arca 'asu' atau dalam bahasa indoneianya adalah anjing. Daan dari situ warga ssekitar menyebut candi tersebut dengan sebutan Candi Asu. Selain candi ini disekitarnya juga terdapat 2 buah candi lainnya dan letaknya juga tidak jauh dari situ. Yaitu candi pendhem dan Candi Lumbung. Jika anda lebih jeli maka anda akan dapat melihat batu-batu candi yang masih berada di desa sekitar candi tersebut. Batu itu terdapat di kebun,halaman,kolam,bahkan digunakan sebagai pondasi rumah warga.
Ornamen Candi
Pemandangan Indah Dari daerah sekitar Candi

Sabtu, 12 Mei 2012

KETEP PASS (PUNCAK DI MAGELANG)

TEMPAT WISATA BAK PUNCAK BOGOR DI MAGELANG


candidanmerapi.blogspot.com

tanpa macet walaupun musim liburan

Obyek Wisata Ketep Pass kabupaten Magelang merupakan Obyek Wisata Alam Kegunungapian khususnya Gunung Merapi.Obyek Wisata Ketep Pass terletak pada ketingggian 1200 m dpl.Luas area sekitar 8000 meter persegi,berjarak 17 km dari Blabak Magelang kearah timur,30 km dari Kota Magelang dan 35 km dari Boyolalai.Dari kota Salatiga yang berjarak sekitar 32 km,dapat melalaui Kopeng dan Desa Kaponan dan 30 km dari Candi Borobudur.Lokasi Obyek mudah dijangkau baik dengan Bus Besar,Mini bus,Sedan atau sejenisnya maupun sepeda motor.

Atas prakarsa Gubernur Jawa Tengah H.Mardiyanto,dipilih tanah berbukit ini untuk dikembangkan sebagai wisata alternatif dengan ciri khas wisata berupa kegunungapian.Obyek Wisata Ketep Pass diresmikan oleh Presiden RI Megawati Sukarno Putri pada 17 Oktober 2002.

GARDU PANDANG
Berupa 2 buah gazebo masing-masing dengan  bentuk persegi panjang dan bangunan segi delapan.Tempat untuk melihat keindahan alam Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.Serta hamparan lahan pertanian di kedua kaki Gunung tersebut.Sambil menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh pedagang disekitar Obyek.

KETEP VULKANO THEATRE
Sebuah gedung tempat pemutaran film dokumenter tentang aktivitas Gunung Merapi dengan kapasitas tempat duduk 78 kursi.Film ilmiah yang menceritakan tentang,jalur-jalur pendakian,penelitian dipuncak Garuda serta letusan-letusan dahsyat Gunung Merapi.


KETEP VULKANO MUSEUM
Sebuah gedung yang disebut museum dangan ukuran yang cukup luas.Sebuah museum vulcanologi yang didalamnya berdiri miniatur Gunung Merapi,Komputer interaktif yang berisi tentang dokomen kegunungapian,beberapa contoh batu-batuan bukti letusan dari tahun ke tahun.Poster puncak Garuda yang berukuran 3x3m,poster peringatan dini lahar Gunung Merapi.

TEMPAT PARKIR
Tempat parkir yang luas dan cukup memedai untuk menampung Bus besar,bahkan pada musim liburan

PELATARAN PANCA ARGA

Panca Arga mempunyai arti Lima Gunung,pada lokasi ini merupakan puncak tertinggi di Obyek Wisata Ketep Pass.Dari puncak tertinggi ini pengunjung dapat melihat Lima Gunung yaitu Gunung Merapi,Gunung Merbabu,Gunung Sindoro,Gunung Sumbing dan Gunung Slamet. Dan juga biasa mendapatkan informasi tentang ketinggian gunung-gunung tersebut.
Selain ke-5 Gunung tersebut pengunjung masih dapat melihat dan menikmati Gunung-Gunung kecil dan Bukit-bukit yang sangat indah antara lain,Gunung Tidar,Gunung Andong,Gunung Pring,Bukit ,Bukit Telo Moyo dan yangb ada di sekitarnya.Bahkan CANDI BOROBUDUR dapat terlihat dengan menggunakan teropong mesti terkesan sedikit jauh.


KETEP PASS RESTAURANT
Disini pengunjung dapat menikmati menu yang disajikan di Restaurant Ketep Pass sesuai selera.Bangunan di atas ketep vulcano teatre yang berdinding kaca ini,sangat cocok untuk pengunjung sambil menyantap hidangan yang tersedia juga menikmati indahnya panorama di kaki Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.




MUSHOLA
Di sini juga disediakan tempat ibadah berupa mushola dengan luas bangunan mushola yang cukup memadai dengan bentuk bangunan yang artistik,lengkap dengan tempat wudlu dan toilet.
OBYEK WISATA KETEP PASS
TEROPONG
Di ketep pass disediakan dua buah teropong yang berada di puncak Panca Arga dan Gardu Pandang guna membantu para pengujung untuk melihat pesona merapi .Dengan menggunakan alat ini pengunjung dapat melihat dengan jelas keindahan panorama Gunung Merapi,Gunung Merbabu dan gunung-gunung yang lain.Atau anda dapat menyewa teropong sendiri kepada para menjaja jasa penyewaan teropong yang lumayan banyak terdapat di sana.

Dijamin tak akan kecewa dengan panorama yang disugguhkan di ketep pass ini
apa lagi bagi anda yang merasa tertantang dengan keadaan/kondisi  alam pegunungan
anda dapat menghubungi saya untuk informasi di facebook saya: suburkren@rocketmail.com

MEMANJAKAN DIRI DI KABUPATEN SEJUTA CANDI

 EKSOTIKA MAGELANG

Magelang kabupaten seribu candi.
beginilah sebutan atau julukan bagi kota magelang. Sebutan ini muncul dikarenakan banyaknya candi yang dapat kita jumpai di daerah magelang. Dari candi BOROBUDUR yang sangat terkenal sampai candi-candi kecil yang berada di perkampungan maupun di sawah-sawah.
tak cukup sampai di situ magelang juga menyimpan wisata alam yang sangat mempesona.
pengalaman saya berada di sana dengan udara yang sangat sejuk dan nyaman, panorama yang indah beserta keramah-tamahanya para penduduk yang berada di Magelang yang tak akan pernah saya lupakan.



wisata bak puncak di bogor juga dapat kita jumpai di sana.
informasi facebook : suburkren@rocketmail.com